Kamis, 21 Mei 2009

SHOW ROOM NEFERTITI






Selengkapnya...

Tentang Nefertity Fashion

Berawal dari keinginan kuat untuk melestarikan budaya umat manusia di dunia fashion, Kami mulai meliris usaha ini pada awal tahun 2000. Dengan berpengalaman di dunia fashion baik dalam dan luar negeri, akhirnya Nebertity Fashion sekarang sudah diakui ke-eksisanya di kalangan pecinta busana kecantikan.


Produk kami menjangkau semua kalangan. Dari anak-anak, remaja sampai orang tua. Banyak produk yang kami pilah menurut segement pasar yang ada. Mulai dari kelas menengah ke bawah sampai kelas atas, seperti artis dan pejabat.
Dengan memadukan sentuhan tradisional dan design modern, kami juga tidak mengenyampinkan arti dari busana itu sendiri.

Selengkapnya...

Memaknai Arti Berpakaian Menurut Islam Oleh: J.H. Fido Firdaus

Pakaian, secara umum dipahami sebagai “alat” untuk melindungi tubuh atau sebagai “alat” untuk memperindah penampilan. Tetapi selain untuk memenuhi kedua fungsi tersebut, pakaian pun dapat berfungsi sebagai “alat” komunikasi yang bersifat non-verbal, karena pakaian ternyata mengandung simbol-simbol yang memiliki beragam makna.


Menurut Morris, pakaian yang dikenakan oleh manusia memiliki tiga fungsi mendasar, yaitu memberikan kenyamanan, sopan-santun, dan pamer (display). Seperti diungkapkan oleh Broby-Johansen (1968:5): “It seeks not to pretend, but rather to display.” Hal tersebut sejalan dengan apa yang diutarakan oleh Horn dan Gurel yang mengemukakan empat teori tentang fungsi pakaian bagi manusia (1981: 19-34). Secara umum orang meyakini bahwa sopan-santun merupakan alasan mendasar bagi manusia dalam berpakaian, tetapi beberapa ahli menyatakan bahwa sopan-santun merupakan hasil atau akibat dari pakaiannya. Sopan-santun bukanlah yang mendorong seseorang untuk berpakaian. Teori lainnya menyatakan bahwa dengan menutupi tubuh dengan pakaian justru menarik perhatian orang lain terhadap tubuh yang ditutupi tersebut, sehingga dengan demikian akan meningkatkan daya tarik seksual. Teori ketiga yang dikemukakan oleh Horn dan Gurel tersebut menyatakan bahwa pakaian yang dikenakan oleh manusia memiliki fungsi sebagai pelindung. Menurut teori ini pakaian dipandang sebagai benteng antara manusia dan lingkungannya yang melindungi mereka dari unsur-unsur berbahaya baik yang bersifat fisik maupun psikologis. Teori terakhir berkaitan dengan nilai ornamental (ornamental values) dari pakaian yang mampu memberikan pengalaman estetik dan memenuhi kepuasan atau kenikmatan inderawi bagi seseorang yang menginginkan keindahan.

Gaya berbusana masyarakat saat ini cenderung memperlihatkan suatu pemilihan desain busana yang berkiblat ke dunia mode barat. Terlebih para remaja di kota bahkan sekarang sudah mulai pula merambah sampai di desa-desa dan kampung. Karena Informasi mengenai trend mode yang sedang ‘in’ di belahan dunia barat sana, sudah bisa diterima di sini pada saat yang hampir bersamaan dengan dikeluarkannya prediksi tersebut oleh para perancang busana dunia (terutama barat), melalui satelit sebagai alat komunikasi. Sudah barang tentu pula model busana yang ditawarkan oleh mereka adalah model dan gaya yang khas barat dan sesuai dengan budayanya. Informasi ini sudah bisa didapat melalui media-media elektronik dan media masa yang dengan mudah dapat di akses oleh setiap orang. Begitu gencarnya informasi akibat dari arus globalisasi ini, sehingga mempengaruhi gaya hidup dan gaya berbusana masyarakat kita yang merupakan objek yang cukup lain tertuju pada pakaiannya, sekalipun tanpa mereka sadari telah menunjukkan peran sosial dan kode-kode sosial yang dianutnya terhadap budaya dimana mereka berada. (Morris, 1977 ).

Islam sendiri memberikan batas-batas tentang berpakaian atau menutup aurat yang kita kenal dengan ayat jilbab. Kewajiban berjilbab dalam Islam muncul ketika turun QS. An-Nur [24]: 31 dan al-Ahzab [33]: 59). Kedua ayat itu melegitimasi kesucian para pemakai jilbab di ruang privat maupun publik. Sayangnya, jarang sekali diungkap konteks sosial dibalik turunnya ayat-ayat tersebut. Bagi para mufasir, kedua ayat itu turun setelah peristiwa fitnah keji terhadap Aisyah. Fitnah perselingkuhan Aisyah ini sangat menghebohkan umat Islam di Madinah. Fitnah keji itu berakhir setelah turun ayat QS. An-Nur: 31, sebagai dasar untuk membersihkan nama Aisyah waktu itu. Sejak peristiwa itu, turunlah ayat yang cenderung membatasi ruang gerak keluarga Nabi, khususnya dalam QS. An-Nur dan al-Ahzab di mana ayat-ayat jilbab itu ditemukan. Dilihat dari konteks ayat-ayat jilbab, hijab dan kecenderungan pembatasan perempuan, khususnya kepada keluarga nabi, seolah merupakan refleksi dari suatu situasi khusus yang terjadi di Madinah ketika itu.

Riwayat lain mengukuhkan bahwa suasana masyarakat Madinah ketika itu tak tentram, dalam situasi perang berkepanjangan. Apalagi, umat Islam saat itu baru saja mengalami kekalahan dalam perang Uhud, yang membengkakkan populasi janda dan anak yatim. Janda dan anak-yatim-perempuan ketika itu sering kali menjadi objek pelecehan seksual dari laki-laki nakal. Hanya kaum perempuan bangsawanlah yang terhindar dari pelecehan itu karena mereka mengunakan jilbab. Maka, seruan untuk berjilbab pada saat itu adalah salah satu srategi budaya atau tindakan preventif atas terjadinya pelecehan terhadap perempuan.

Dalam konteks kekinian, jilbab telah menjadi simbol identitas, status, kelas dan kekuasaan. Menurut Crawley, misalnya, pakaian adalah ekspresi yang paling khas dalam bentuk material dari berbagai tingkatan kehidupan sosial sehingga jilbab menjadi sebuah eksistensi sosial, dan individu dalam komunitasnya (Al Guindi 117). Disamping itu jilbab juga dijadikan sebagai mode dari berbagai kalangan yang dimulai dari para artis yang berusaha tampil untuk menyesuaikan dengan konteks lakonnya walaupun sesungguhnya jilbab tidak pernah digunakan pada situasi di luar konteks lakonan tersebut.

Memang beragam atribut yang sering diidentikkan dengan Islam seperti jilbab, sorban, jenggot dan jubah, padahal itu adalah merupakan style dari suatu tradisi masyarakat tertentu yang sebenarnya lebih merupakan bahasa yang menunjukkan bahwa seseorang berasal dari kalangan tertentu.

Masyarakat di sebagian benua Afrika terutama Sudan dan sekelilingnya, terbiasa menggunakan sorban yang dilipat melingkar di atas kepala dan mamakai gamis (kemeja) panjang. Inilah ciri khas masyarakat di negeri itu. Di Jazirah Arabia, sorban tidak dililitkan di seputar kepala tetapi dikenakan seperti wanita memakai kerudung. Di sekitar Pakistan dan India, dikenal dengan pakaian gamis (kemeja) sampai lutut. Sedangkan di wilayah kita, pakaian khasnya adalah peci, baju koko dan sarung yang dikenakan.

Agak sedikit berbeda dengan orang Melayu seperti Malaysia, Brunei tetangga kita dan sebagian masyarakat Melayu di Kepulauan Riau. Budaya asli melayu yang biasa berbaju kurung, kebaya yang dapat dikategorikan sebagai busana berciri Islam namun sudah mulai pula mau ditinggalkan. Busana adat melayu bagi laki-laki tidak menggunakan sarung sebagai penutup aurat, tetapi dilipat melingkar sekitar pinggang hingga di atas lulut. Mereka mengenakan celana panjang sebagai busana bagian bawah. Semua adalah uniform yang menunjukkan mode pakaian berbagai bangsa muslim di setiap belahan bumi yang bundar ini. Intinya adalah pakaian yang menutup aurat, tidak menyerupakan pakaian khas agama lain, tidak menyerupai pakaian lawan jenis dan tidak untuk kesombongan.

Seringkali kita mendengar tentang nada-nada sumbang yang berkesan mengatakan bahwa jilbab itu tidak sesuai dengan perkembangan zaman yang serba modern dan canggih ini. Dimana kita hidup diabad 21 yang penuh dengan teknologi modern dan serba bebas, sehingga apabila kita mengenakan busana islami/jilbab/kerudung (melayu) maka kita akan ketinggalan zaman dan kuno (kolot). Patut ditanyakan kembali kepada mereka apabila jilbab, baju kurung yang bisa dikategorikan islami itu tidak lagi relevan dengan perkembangan zaman saat ini secara tidak langsung dia telah menyatakan bahwa Allah itu tidak relevan lagi menjadi Rabbnya karena yang menurunkan perintah jilbab itu adalah Allah Rabbnya. Mengingkari hakekat perintah jilbab tersebut berarti dia mengingkari Al-Qur'an dan dengan dia mengingkari al-Qur'an berarti dia telah mengingkari yang membuat hak ciptanya yaitu Allah SWT. Karena itu patut dicamkan dan direnungkan dengan hati-hati sebelum kita mengeluarkan nada-nada sumbang yang aneh dengan alasan perkembangan zaman.

Busana muslimah itu tidak cukup hanya difahami sekedar menutup aurat, lalu menganggap, model potongan dan berbagai belah yang memberi kesempatan mata mengintip atau bercelana panjang jeans ketat oke-oke saja, yang penting ‘kan sudah menutup aurat. Kalau sudah menutup aurat, dianggap sudah berbusana secara sempurna, yang aneh lagi kadang kepala ditutup dengan kain tapi pusar dan paha tetap dipamer, atau berjilbab (istilah umum) tapi baju tipis ketat sehingga semua mata tetap segar melihat lekuk-lekuk tubuh, bahkan (narkoba) nampak kolor belakang.

Padahal tidak begitu. Islam telah menetapkan syarat-syarat bagi busana muslimah dalam kehidupan umum, seperti yang ditunjukkan oleh nash-nash Al-Qur`an dan As-Sunnah. Menutup aurat itu hanya salah satu syarat, bukan satu-satunya syarat busana dalam kehidupan umum. Syarat lainnya misalnya busana muslimah tidak boleh menggunakan bahan tekstil yang transparan atau mencetak lekuk tubuh perempuan. Dengan demikian, walaupun menutup aurat tapi kalau mencetak tubuh alias ketat–atau menggunakan bahan tekstil yang transparan--tetap belum dianggap busana muslimah yang sempurna.

Karena itu, kesalahpahaman semacam itu perlu diluruskan, agar kita dapat kembali kepada ajaran Islam secara murni serta bebas dari pengaruh lingkungan, pergaulan, atau adat-istiadat yang sudah rusak ditengah masyarakat sekuler sekarang. Karena busana menunjukkan tipe jati diri siapa kita sesungguhnya. Jilbab secara kontras memang kelihatan ortodoks, kaku, dan kurang trendi (dan tentu, tidak seksi). Padahal, busana jilbab itulah pakaian yang benar bagi muslimah (baca: seorang yang mengaku perempuan dan beragama Islam). Yang tidak menimbulkan maksiat bagi pemakai maupun bagi mereka yang melihat si pemakai busana. Sabda Nabi: "Pada akhir ummatku nanti akan muncul kaum laki-laki yang menaiki pelana seperti layaknya kaum laki-laki, mereka turun ke masjid-masjid, wanita-wanita mereka berpakaian tetapi laksana telanjang, di atas kepala mereka (ada sesuatu) seperti punuk unta yang lemah gemulai. Laknatlah mereka, karena sesungguhnya mereka adalah wanita-wanita yang terlaknat" (HR. Imam Ahmad). Wallahu’alam.

Selengkapnya...

Jus untuk Mengatasi Jerawat

Kamis, 7 Mei 2009 | 20:08 WIB

KOMPAS.com - Dr. Martha Tilaar memberikan tips untuk merawat kecantikan kulit, khususnya mengatasi masalah jerawat dari dalam. Lakukan terapi dengan jus ini secara teratur untuk mendapatkan kulit menawan.


Bahan:
100 g mentimun (1 buah sedang)
75 g melon yang sudah dibuang kulitnya (1 potong kecil)
15 g temulawak (1 ruas jari)
30 g pegagan (1 genggam)
1 sdt air jeruk nipis

Cara membuat:
1. Bersihkan semua bahan-bahan dan potong kecil-kecil.
2. Rendam temulawak dengan 100 ml (1 cangkir) air mendidih selama 15 menit, saring dan ambil airnya.
3. Selain jeruk nipis, masukkan semua bahan dan air temulawak ke dalam blender, jalankan blender sampai didapatkan jus cair.
4. Tempatkan dalam gelas dan tambahkan perasan jeruk nipis, aduk, dan siap untuk disajikan.
5. Untuk menambah rasa manis bisa ditambah madu atau gula merah secukupnya.

Tips dari buku Healthy Lifestyle with Jamu untuk merawat jerawat dari dalam.

Selengkapnya...

Bye Bye Komedo!

Kamis, 14 Mei 2009 | 16:27 WIB

KOMPAS.com - Kotoran penyumbat pori-pori ini berbentuk kecil, berwarna hitam atau putih. Dengan komedo, wajah halus terlihat kotor dan kusam. Komedo muncul akibat terjadinya penumpukan minyak berlebih (sebum), serta sel kulit mati. Saat membersihkan wajah, komedo sering terabaikan.

Ada dua jenis komedo:
1. Blackhead (komedo terbuka), tampak seperti pori-pori yang membesar dan menghitam. Komedo ini berwarna kehitaman karena teroksidasi oleh udara.
2. Whitehead (komedo tertutup), berada di balik lapisan kulit ari yang tersumbat kotoran dan lemak, tampak seperti benjolan kecil-kecil di bawah kulit.
Biasanya, komedo muncul di area T (dahi, hidung, dan dagu), juga di bawah mata dan pipi. Jangan menghilangkan komedo dengan cara memencetnya, karena malah akan merangsangnya menjadi jerawat bernanah yang akan memperparah kondisi wajah, bahkan bisa menyebabkan infeksi.

Agar komedo hilang:

1. Kenali jenis kulit. Biasanya, komedo mudah muncul pada kulit wajah berminyak. Dengan mengenali jenis kulit, Anda bisa lebih mudah memilih produk pembersih wajah yang sesuai.

2. Pilih pembersih yang tepat, yang dapat membuat kulit wajah benar-benar bersih, segar, dan kenyal. Beri toleransi waktu sebulan untuk mengetes efektivitas pembersih yang Anda gunakan.

3. Pilih pelembab yang cocok. Bagi kulit normal dan berminyak, gunakan pelembab oil free. Sebenarnya, tubuh memiliki sistem alami yang bisa mengatur kelembaban kulit.

4. Hindari produk comedogenic. Produk lain yang bisa menimbulkan komedo adalah susu pembersih, tabir surya, alas bedak, bedak padat, shampo berbahan ginseng, dan kondisioner. Perlu diketahui, bedak padat merupakan produk yang mengandung zat comedogenic paling tinggi. Penggunaan bedak padat terlalu lama tak hanya menimbulkan komedo, tetapi juga jerawat.

5. Hidup sehat dan cukup gizi. Cukup tidur dan istirahat, hindari stres. Hal ini mungkin terdengar klise, namun coba terapkan hal kebiasaan ini, dan lihat hasilnya.

6. Facial menjadi salah satu cara untuk menghilangkan komedo secara tuntas dan tepat. Lakukan facial secara berkala dan setelah masa haid. Hal ini untuk menghindari terjadinya perubahan hormon dan kelenjar sebasia selama masa haid, yang memproduksi minyak lebih aktif.

7. Batasi mengonsumsi cokelat, susu cokelat, durian, kacang tanah, telur, kacang mete, keju, alpukat, mangga matang, kerang, krim bubuk, segala jenis susu (full cream, low atau non fat), gorengan, santan, dan daging berlemak.

8. Jika tak sabar dan ingin segera menghilangkannya, pergi saja ke dokter kulit. Biasanya, dokter akan menganjurkan untuk facial dan memberikan obat tertentu. Jika komedonya sudah sangat banyak, dokter akan menggunakan bantuan teknologi laser.

Tips mengangkat komedo:
1. Gunakan putih telur
Ambil sedikit putih telur, tempatkan di wadah, kocok hingga berbusa. Oleskan di sekitar hidung atau bagian wajah yang berkomedo. Tutup dengan tisu. Biarkan hingga benar-benar kering. Lepaskan tisu secara perlahan. Di bagian dalam tisu, akan terlihat bintik-bintik komedo yang terangkat.

2. Scrub sayur dan masker kacang
*Blender selembar daun kailan, selembar daun seledri, ¼ buah apel, campur dengan perasan jeruk lemon. Usapkan dan pijat lembut wajah dengan scrub sayur ini, lalu bilas.
*Uapi wajah dengan air panas yang telah diberi 1 sdm garam. Biarkan 10 menit. Uap air garam akan membuka pori-pori, memperlebar pembuluh darah kapiler di bawah kulit dan memperlancar peredarah darah ke kulit.
*Campur sari kacang kedelai dan kacang polong, gunakan sebagai masker, diamkan 30 menit, bilas. Gunakan beberapa kali.

Selengkapnya...

Saatnya Memanjakan Tangan Kita

Minggu, 17 Mei 2009 | 23:05 WIB

KOMPAS.com - Flek coklat pada tangan, dan urat nadi yang tampak menonjol, bisa membuat tangan terlihat lebih tua daripada usia kita sebenarnya. Penyebabnya? Kurangnya perhatian, karena bisa jadi selama ini waktu kita banyak tersita untuk kulit wajah. Berikut adalah solusi untuk mengembalikan kelembaban dan membantu mengatasi berbagai masalah yang kerap terjadi pada kulit tangan kita.

Kulit tangan berkeriput.
Selama ini kita lebih sering mengaplikasikan krim tabir surya pada area wajah dan sekitarnya. Padahal, tangan adalah bagian tubuh yang paling sering terkena paparan sinar matahari. Menurut Mary Lupo, MD, ahli dermatologi dari New Orleans, sinar matahari bisa merusak susunan kolagen yang menjaga kulit agar tetap kencang dan kenyal. Lapisan lemak yang sangat tipis, membuat tangan terlihat kurus dan kecil. Jadi, tak heran kalau punggung tangan terlihat berkeriput dan tampak kusam.

Solusi tepat: Retinoid, alpha-hydroxy acid, dan peptida adalah sederetan bahan dasar yang mampu membantu membentuk kolagen dan menebalkan lapiran kulit. Oleh karena itu, kita sebenarnya tak butuh krim tangan khusus. "Jika krim wajah Anda mengandung bahan-bahan dasar tersebut, cobalah mengaplikasikannya juga pada tangan," saran Kimberley Butterwick, MD, ahli dermatologi dari La Jolla, CA.

Lakukan sekarang: "Agar kualitas kulit tangan tetap terjaga, sebaiknya lakukan scrub atau manicure spa," saran dr. Tina Wardhani Wisesa, Sp.KK, dari Klinik Sakti Medika. Lapisan sel-sel kulit mati bisa membuat tangan kita terlihat kusam dan kuyu. Lebih jauh lagi, apabila kita ingin tangan terlihat lebih berkilau, cobalah untuk melakukan teknik mikrodermabrasi. Sesungguhnya teknik ini lebih dikonsentrasikan untuk kulit wajah, tapi untuk kasus tertentu juga bisa digunakan pada tangan.

Urat nadi terlihat jelas.
Ada kalanya kita ingin menggunakan pakaian lengan pendek, tapi dengan begitu kita malah seperti "memamerkan" urat nadi yang terlihat di daerah tangan. "Berkurangnya lemak dan kolagen pada lapisan kulit, membuat urat nadi tampak jelas," tutur Lee Schulzman, MD, seorang ahli yang berdomisili di New York City.

Solusi tepat: Coba atasi masalah ini dengan mengoleskan concealer pada area yang urat nadinya terlihat jelas. Cara lainnya: Alihkan perhatian dengan mengenakan perhiasan, seperti gelang. Atau, aplikasikan cat kuku berwarna cantik. Cara ini sekaligus membuat penampilan kita terlihat lebih muda dan dinamis.

Lakukan sekarang: Sejak dini, rawatlah kuku tangan dengan cara yang benar. "Kuku tangan yang pendek akan menyamarkan persendian pada jari dan urat nadi yang menonjol," kata Jan Arnold, pendiri Creative Nail Design, sebuah perusahaan perawatan kuku di Amerika Serikat.

Flek coklat
Paparan sinar radiasi UV bisa merusak produksi sel-sel pigmen yang disebut melanocytes. Hasilnya? Munculnya flek hitam pada permukaan kulit yang tak sedap dipandang. Bagi yang sering mengemudikan kendaraannya sendiri, jumlah flek coklat pada tangan sebelah kanan lebih banyak dibandingkan sebelah kiri.

Solusi tepat: Samarkan flek coklat yang cukup mengganggu penampilan, dengan lotion dengan bahan dasar aktif hydroquinone (HQ) sebesar 2%. "HQ bekerja di dalam melanocytes untuk menekan produksi melanin, yaitu pigmen yang menyebabkan perubahan warna kulit," jelas Mary Lupo, MD. Jika menginginkan hasil yang lebih cepat, pilihlah krim yang mengandung retinol atau alpha-hydroxy acid, untuk membantu mempercepat kerja HQ ke dalam lapisan kulit.

Lakukan sekarang: Sebaiknya gunakan krim tabir surya yang mengandung setidaknya 15 SPF. "Setiap kali bepergian, aplikasikan krim tabir surya pada daerah tangan dan lengan," saran dr. Tina.

Kulit kering
Sejalan dengan usia, minyak pelumas pada lapisan kulit tangan semakin berkurang. Walhasil, kulit tangan tampak kering karena kehilangan kemampuannya untuk melembabkan.

Solusi tepat: Usai mencuci tangan dengan sabun, sebaiknya jangan biarkan kulit tangan terlalu lama kering. Segera aplikasikan hand lotion atau body lotion. Menurut dr. Tina, kulit akan cenderung lebih kering kalau kita sering berada di ruangan ber-AC, mandi dengan air hangat, dan jarang mengonsumsi air putih. Oleh karena itu, selalu sediakan hand atau body lotion di atas meja kerja atau di dalam tas. Aplikasikan juga krim tabir surya sebelum beraktivitas di luar ruangan. Sebab, paparan sinar UV bisa mengganggu produksi protein pada jaringan kulit dan membuat kulit jadi kuring.

Lakukan sekarang. Saat mencuci pakaian, hindari interaksi langsung antara detergen dengan permukaan kulit tangan. Jangan lupa kenakan sarung tangan yang terbuat dari bahan lembut. Sebelumnya, aplikasikan krim tangan untuk melindungi permukaan kulit tangan dan mencegah timbulnya iritasi atau gatal-gatal.

Selengkapnya...

Ramuan Pemutih Gigi Alami

Rabu, 20 Mei 2009 | 17:52 WIB

KOMPAS.com - Ingin gigi Anda lebih putih? Ramuan ajaib buatan sendiri ini bisa membuat gigi kita lebih putih berkilau. Dan dijamin pasti ekonomis.

Rahasia dari metode pemutih gigi murah buatan sendiri adalah malic acid yang merupakan zat yang bisa menghilangkan noda pada permukaan gigi. Hilangkan "noda" kopi, anggur merah, dan soda pada gigi dengan ramuan dari campuran stroberi dan soda kue. “Cara cepat dan murah untuk mencerahkan senyum Anda,” ujar Adina Carrel, DMD, dokter gigi dari Manhattan Dental Arts di New York City.

Bahan: 1 (satu) buah stroberi matang dan ½ sdt soda kue.

Cara membuat:
1. Hancurkan stroberi sampai menjadi bubur, lalu campurkan soda kue hingga merata.
2. Setelah ramuan selesai, aplikasikan ke seluruh gigi dengan menggunakan sikat gigi. Diamkan selama 5 menit.
3. Bersihkan gigi dengan air sampai bersih, gunakan benang gigi untuk membantu menghilangkan biji-biji stroberi.
4. Lakukan 1 x seminggu, karena penggunaan berlebih merusak email gigi kita akibat kandungan asam yang terdapat dalam stroberi.

Selengkapnya...

Buku Tamu